Rabu, 23 September 2015

Tips Kiat Memilih Pasta Gigi Yang Baik Untuk Anak

Banyaknya produk pasta gigi tersusun pada rak-rak di supermarket berbagai macam merk terkadang menjadikan kita bingung ketika menjatuhkan pilihan. Manakah yang baik buat diri sendiri, dan buat seluruh anggota keluarga? Mungkin itulah yang terlintas di pikiran. Belum ditambah lagi banyaknya jenis iklan di berbagai media mengklaim produknya yang paling baik buat mencegah gigi bolong berlubang dan juga masalah gigi dan mulut yang lainnya.

Konsumen sekarang dituntut jeli, serta membaca teliti keterangan yang tertulis pada kemasan seakan menjadi hal wajib. Janganlah asal beli dikarenakan termakan iklan yang menarik. Pemilihan odol atau pasta gigi sebetulnya sifatnya individual, dikarenakan pasta gigi yang bagus untuk teman belum lah tentu cocok buat kebutuhan serta kondisi gigi dan mulut Anda.

Cara memilih pasta gigi yang baik dan benar

Mayoritas pasta gigi yang sekarang beredar dipasaran mengandung kandungan fluor, yang sangat penting buat melindungi gigi anda dari karies. Namun, jumlahnya kalau berlebih, fluor justru bisa menyebabkan kerusakan lapisan email (fluorosis atau molted enamel) terlebih anak-anak yang dalam masa tumbuh berkembang, serta juga akan bersifat toksik. Banyak sekali negara yang telah menurunkan kadar batas maksimal fluoride yang diizinkan di dalam pasta gigi. Negara-negara kawasan Eropa, Australia serta New Zealand kandungan zat fluoride berkisar yakni 250-500 ppm, apalagi karena negara tersebut pada air minum saja sudah difluoridasi ( yakni mengandung fluor), sedangkan Indonesia kandungan zat fluor pasta gigi saat ini diperkirakan masih lumayan besar yaitu berkisar 800-1500 ppm.

Maka karena itulah, anak-anak bawah usia 4 tahun ( belum bisa meludah ), direkomendasikan menggunakan odol atau pasta gigi yang khusus anak-anak serta dampingi lah anak selama menyikat gigi nya. Anak bawah usia ini rata-rata belumlah bisa mengontrol reflek menelan, karena pasta gigi jika tertelan jumlah banyak bisa menyebabkan keracunan. Odol yang digunakan tak perlu banyak, cukup lah di bagian ujung pada sikat gigi. Perasa sintetis mungkin ampuh buat menarik minat anak dalam menyikat gigi, tetapi belum lah tentu aman jika tertelan.

Bahan lainnya yang harus diperhatikan kandungannya di dalam pasta gigi yakni Sodium Lauryl Sulfate, membuat pasta gigi menjadi berbusa waktu disikat. Tak sedikit orang menganggap kalau pasta gigi berbusa banyak hasilnya lebih baik, dikarenakan dianggap bisa lebih bersih serta segar. Padahal konsentrasi jika di atas ambang batas minimum, SLS bersifat juga sebagai toksik dan juga iritatif. Sebab itulah pilihlah pasta gigi kandungan SLS rendah. Suatu laporandi publikasikan Journal of The American College of Toxicology memberitakan konsentrasi SLS antara 10-30% di produk peralatan mandi bisa menyebabkan iritasi cukup berat.

Baca juga cara merawat gigi bayu usia 0-24 bulan

Nah, sekarang selektiflah memilih pasta gigi apalagi jika mengklaim produknya mampu memutihkan gigi, dikarenakan produk tersebut umumnya memakai bahan abrasif yang membuat gigi jadi sensitif. Khusus gigi sensitif, para konsumen bisa menggunakan pasta gigi mengandung Potassium nitrate fungsinya yakni mengurangi sensitivitas gigi caranya yakni menghambat transmisi stimulus penyebaba rasa sakit di pulpa gigi. Namun, belum lah tentu berhasil di semua kasus, karena bergantung juga apa yang menjadikan penyebab gigi anda menjadi sensitif.

0 komentar:

Posting Komentar