Minggu, 30 Oktober 2016

Karies Gigi dan Pemahaman Keliru di Masyarakat

Karies gigi dan pemahaman keliru di masyakarat. Ceritanya seorang bapak datang ke praktek dokter gigi berencana untuk periksa gigi dan mulut anaknya. Seperti biasa, setelah sang anak didudukkan, sang dokter langsung memeriksa kesehatan gigi dan mulut anak. Sang bapak pun ikut berdiri dengan bangga disamping anaknya. Jika biasanya si bapak hanya senyum-senyum saja saat diberitahukan dokter bahwa gigi anaknya bagus. Namun kali ini si bapak kaget karena dokter berkata: "wah ada karies gigi".

Pada saat kaget, si bapak langsung berkata: "Tapi dok, anak saya kan engga punya gigi berlubang? Bukannya karies gigi artinya lubang gigi?"

Pada radiograf ini, titik hitam pada batas gigi memperlihatkan sebuah karies proksimal (Credit to Wikipedia)
Banyak pemahaman yang keliru tentang pengertian karies gigi. Hal ini tentu saja perlu diluruskan. Karies gigi bukan istilah untuk lubang gigi. Karies adalah istilah untuk penyakit infeksi. Karies dapat terjadi dimana saja, salah satunya di gigi yang dinamakan karies gigi. Namun, karena pada umumnya banyak orang datang dengan kondisi gigi berlubang sebagai ciri penyakit karies maka dokter gigi biasanya memakai istilah "gigi fulan berkaries". Dokter gigi tidak salah. Lubang gigi menandakan gigi fulan berkaries. Tetapi di benak pasien, karies gigi adalah gigi berlubang.

Ciri awal penyakit karies gigi dimulai dengan bercak coklat atau putih. Semua gigi yang mempunyai bercak coklat atau putih di permukaan emailnya dapat didiagnosis terkena karies. Sebab, walaupun belum kelihatan secara fisik lubang besar pada gigi, gigi telah positif terkena karies.

Karies adalah penyakit, bukan kondisi lubang pada gigi. Oleh sebab itulah, rutinlah menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi minimal 2x tiap hari dan rutin memeriksakan kondisi gigi dan mulut ke klinik dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Selain itu, hindari terlalu sering makan yang manis dan lakukan diet sehat yang baik.

Karies gigi yang sudah terlanjur parah akan memberikan gejala khas yang tidak diinginkan oleh setiap orang yaitu bau mulut. Dengan bau mulut, tentunya akan mengganggu kepercayaan diri anda maupun kenyamanan teman atau orang yang ada disekitar anda. Karena ada banyak bakteri yang berkembang biak dalam mulut. Pada kasus karies yang terdapat pada gigi berlubang, maka hal ini akan memiliki resiko terkena sakit gigi, infeksi gigi, gusi bengkak, serta bau busuk pada mulut. Bakteri-bakteri inilah yang berperan menguraikan sisa makanan yang melekat atau menempel pada lobang gigi dan mengeluarkan aroma bau yang menyengat dan bikin anda sendiri merasa tidak nyaman.

Dari sekian banyak banyak bakteri di mulut, beberapa bakteri penyebab karies yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli di antaranya. Khusus untuk karies akar, bakterinya yaitu Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp., dan Streptococcus mutans.

Baca seputar perawatan sakit gigi gusi lainnya:
Penyakit karies dapat dicegah jika kita melakukan perawatan rutin dengan baik. Jadi cegahlah karies sedini mungkin sebelum terlambat. Demikian info karies gigi dan pemahaman keliru di masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar